Ketika akan melaksanakan sebuah proyek misalkan membangun rumah kita pasti membutuhkan jasa Kontraktor ataupun pemborong yang akan digunakan untuk pelaksanaan konstruksi bangunan. Banyak jasa yang tersedia akan tetapi apakah anda tahu apa arti dari kontraktor dan pemborong tersebut?
Istilah untuk kedua jenis pekerjaan ini sering salah diartikan dan biasanya orang-orang menilai jika kontraktor itu sama dengan pemborong padahal secara legalitas kedua hal tersebut berbeda satu sama lainnya meskipun memiliki kesamaan dalam menawarkan jasanya
Kontraktor Rumah
Kontraktor adalah ditilik dari bahasanya berasal dari kata “kontrak” yang dalam arti khusus adalah kesepakatan kontrak/surat perjanjian yang berhubungan dengan sebuah proyek. Atau dengan istilah lain, kontraktor biasanya juga disebut dengan nama pemborong. Tetapi ada perbedaannya, simak saja sampai akhir tulisan ini
Berdasarkan makna katanya, kontraktor adalah badan hukum atau badan usaha yang disewa untuk mengerjakan sebuah proyek sesuai dengan isi perjanjian dalam kontrak yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. Proyek ini dibatasi oleh waktu penyelesaian, biaya keseluruhan, serta detail pekerjaan yang harus dilaksanakan.
Kontraktor rumah mendapatkan pekerjaannya dengan dua cara, yaitu memenangkan proyek bangunan atau rumah dalam sebuah lelang proyek setelah bersaing dengan kompetitor sesama kontraktor, dan dengan cara penunjukan secara langsung dari pemilik proyek.
Bidang usaha kontraktor memiliki cakupan yang cukup luas. Setiap kontraktor berfokus pada usaha dan spesialisasi di bidangnya masing-masing. Pada bidang kontraktor rumah, badan usaha tersebut bertanggung jawab dalm proses konstruksi rumah atau bangunan samapi selesai dibangun
Proyek yang dikerjakan kontraktor sebenarnya bukan hanya soal rumah, bisa berupa pekerjaan konstruksi berskala besar, yakni pembangunan jalan raya, bandara, pelabuhan, mall,dan gedung perkantoran;bisa juga berupa pengadaan tenaga kerja; dan juga pengadaan seragam atau peralatan militer di proyek pertahanan/militer.
Sedangkan tanggung jawab yang dimilikinya adalah melaksanakan pekerjaan sesuai dengan peraturan dan spesifikasi yang tertulis di dalam kontrak; melaporkan perkembangan dari proses pembangunan kepada pemilik proyek baik secara harian, mingguan, maupun bulanan; memastikan target tercapai sesuai dengan tenggang waktu yang disepakati; menyediakan tenaga kerja, bahan material, tempat dan menjaga alat-alat yang berhubungan dengan pelaksanaan proyek.
Pekerjaan kontraktor ini sedikit banyak memiliki resiko tinggi. Karena kontraktor bekerja sesuai dengan perjanjian dalam kontrak, maka apabila kontraktor gagal menyelesaikan proyek baik itu rumah atau bangunan lainnya sesuai dengan waktu yang disepakati di dalam kontrak, maka dia akan mendapatkan sanksi ataupun denda.
Bahkan hanya dengan kesalahan sedikit saja yang tidak sesuai dengan spesifikasi teknik dalam perjanjian yang ada pada kontrak, sang pemilik proyek bisa menuntut kontraktor dan memberinya sanksi/denda. Oleh karena itu, menjadi seorang kontraktor memerlukan keahlian spesial agar setiap proyek dan kontrak bisa diselesaikan dengan baik.
Pemborong Bangunan
Selanjutnya kita akan membahas tentang pemborong bangunan. Pemborong bangunan adalah salah satu penyedia jasa yang bisa digunakan untuk sebuah proyek konstruksi bangunan ataupun sekedar renovasi rumah.
Berbeda dengan kontraktor, meski sama-sama menawarkan jasa pengerjaan proyek, pemborong bangunan tidak memiliki izin usaha resmi serta tidak memiliki badan hukum. Kesepakatan yang dibuat pun tidak berdasarkan hitam di atas putih, melainkan hanya melalui kesepakatan secara lisan saja.
Dan jasa ini biasanya dikelola oleh individu saja, bukan badan hukum ataupun badan usaha layaknya kontraktor. Proyek yang dikerjakan oleh pemborong bangunan biasanya berskala lebih kecil dibanding kontraktor, seperti pembangunan hunian kecil atau perumahan dengan budget yang tidak terlalu banyak.
Karena dikerjakan oleh individu, biaya yang harus dibayarkan kepada pemborong bangunan tidaklah sebanyak yang harus dibayarkan kepada kontraktor. Hanya saja, resiko dari kesepakatan yang tidak tertulis secara hitam di atas putih ini adalah apabila nanti terjadi kesalahpahaman, kecurangan, bahkan penipuan, pengguna jasa tidak bisa menuntut pemborong ke pengadilan.
Sistem pembayaran jasa pemborong bangunan harus disepakati sejak sebelum proyek dimulai. Biaya untuk memborongkan semua pekerjaan termasuk bahan material akan berbeda dengan biaya hanya membayar jasa tukang bangunan saja.
Hal tersebut bisa disesuaikan dengaan kebutuhan pemilik proyek. Untuk sistem pembayaran upah pekerja tanpa bahan material, Pemborong bangunan biasanya akan menghitung biaya berdasarkan gambar dan spesifikasi proyek yang akan dikerjakan dengan ukuran tertentu, contohnya untuk pengerjaan per meter persegi dikenai biaya upah pekerja satu juta rupiah, yang kemudian akan dikalikan dengan luas bangunan tersebut.
Jika pemilik proyek memilih jasa yang hanya membayar upah pekerja saja, maka pemilik sudah harus memiliki bahan material sendiri, atau menghitung biaya bahan material di luar biaya jasa upah pekerja.
Untuk bisa mendapatkan jasa Pemborong bangunan yang baik dan terjamin, sebaiknya dilakukan survey terlebih dahulu dengan melakukan review dari beberapa pelanggan yang telah menggunakan jasa mereka. Lebih bagus lagi jika pemborong tersebut bisa diajak negosiasi dan tawar menawar harga.
sumber : https://www.arsicad.id/apa-itu-kontraktor-rumah-dan-pemborong-bangunan/
sumber : https://www.arsicad.id/apa-itu-kontraktor-rumah-dan-pemborong-bangunan/
No comments:
Post a Comment